![]() |
Gambar : Suara Pasar |
Jogjaterkiniu.id - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menginisiasi program open house sebagai wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan dan aspirasi secara langsung. Inisiatif ini diharapkan dapat mempercepat penyelesaian berbagai permasalahan warga yang selama ini terhambat oleh prosedur birokrasi.
Open house ini berlangsung setiap Rabu pagi, mulai pukul 05.30 hingga 09.00 WIB, di ruang Sadewa, Kompleks Balai Kota Yogyakarta. Pada pelaksanaan perdana, Hasto mengungkapkan kepuasannya melihat antusiasme warga yang hadir.
"Dengan diadakan open house seminggu sekali, kanal-kanal komunikasi yang tersumbat bisa lebih terbuka. Beberapa permasalahan kecil bisa langsung dicarikan solusinya," ujar Hasto di Balai Kota Jogja, Rabu (5/2/2025).
Jalur Komunikasi Lebih Singkat
Hasto menjelaskan bahwa selama ini warga harus melalui jalur birokrasi yang cukup panjang untuk bertemu dengan Wali Kota, mulai dari bersurat hingga menunggu jadwal yang tidak pasti. Open house ini menjadi solusi untuk memangkas proses tersebut.
"Kalau tanpa open house, warga harus bersurat dulu, lalu menunggu jadwal saya yang belum tentu ada waktu. Sekarang, jalur komunikasi menjadi lebih singkat," lanjutnya.
Salah satu contoh keluhan yang disampaikan warga adalah terkait izin lapak dagang yang belum selesai setelah 1,5 tahun. Dalam kesempatan itu, Hasto langsung menindaklanjuti dengan menghubungi pejabat terkait.
"Ada yang mengurus izin lapak dagang, sudah 1,5 tahun tidak selesai. Setelah saya cek, ternyata hanya masalah kelalaian administrasi. Saya langsung telepon Kabid-nya, dan ternyata bisa diselesaikan dalam minggu ini," ungkapnya.
Masukan untuk Kepentingan Umum
Selain menerima keluhan, open house ini juga menjadi ruang bagi warga untuk menyampaikan gagasan yang bermanfaat bagi kepentingan umum. Salah satunya datang dari Yayasan Narasita yang menyoroti pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah sebagai upaya menekan angka pernikahan dini.
"Sebagai contoh, tadi ada Ibu Reni, pejuang kesetaraan gender, yang mengusulkan pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah. Ini sangat penting untuk menekan angka pernikahan usia dini akibat kurangnya pemahaman tentang kesehatan reproduksi," jelas Hasto.
Perwakilan Yayasan Narasita, Renny Anggriana, mengapresiasi langkah Wali Kota dalam membuka open house ini. Menurutnya, ini merupakan peluang besar bagi masyarakat Jogja untuk menyuarakan aspirasinya secara langsung.
"Setahu saya, ini pertama kali ada open house oleh Wali Kota. Ini adalah kesempatan yang sangat baik dan harus dimanfaatkan oleh seluruh warga Jogja," kata Renny.
Program open house ini diharapkan dapat menjadi model komunikasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat, serta memberikan solusi cepat bagi permasalahan warga. Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan demi kesejahteraan warganya.