Gambar : Sorot Sleman |
Jogjaterkini.id - Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) DIY berlangsung semarak di Kasultanan Ballroom, Royal Ambarrukmo Hotel, pada Kamis malam (16/1/2025). Acara ini menjadi momen bersejarah yang dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Ketua Kadin DIY GKR Mangkumi, serta pendiri HIPMI, Abdul Latief.
Dalam sambutannya, Abdul Latief, yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja era Presiden Soeharto, mengungkapkan rasa bangga terhadap eksistensi HIPMI DIY yang terus bertahan hingga usia setengah abad.
"Saya gembira dan bangga dengan HIPMI DIY. DIY punya pengalaman khusus bagi saya," ujar Latief dikutip dari Tribun Jogja.
Latief menekankan bahwa HIPMI adalah organisasi yang telah melahirkan banyak pemimpin serta kader entrepreneur nasionalis. Ia bahkan menyoroti Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, sebagai salah satu figur yang mencapai puncak kepemimpinan setelah ditempa di organisasi tersebut.
"HIPMI adalah organisasi yang melahirkan kader entrepreneur nasionalis. Dulu orang tua perang melawan Belanda, sekarang membangun ekonomi negeri adalah pejuang," tegasnya.
Mendorong Kemajuan Ekonomi Melalui Teknologi dan Budaya
Latief juga menekankan pentingnya adaptasi kader muda HIPMI DIY terhadap perkembangan zaman. Ia mendorong pemanfaatan teknologi yang tetap berpadu dengan kebudayaan khas Yogyakarta.
"HIPMI Jogja harus melahirkan entrepreneur nasionalis. Perkembangan teknologi harus menjadi bagian ekonomi kita," imbuhnya.
Ketua Umum HIPMI DIY, Aditya Bima Santosa Putra, menambahkan bahwa perayaan ini merupakan tonggak sejarah perjalanan organisasi yang telah memberikan kontribusi nyata selama lima dekade.
“Melalui HUT ke-50 ini, kami ingin terus menjaga keistimewaan Yogyakarta sembari mendorong kemajuan nasional menuju Indonesia Emas 2045,” kata Aditya.
Pengusaha Muda Sebagai Agen Perubahan
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dalam pidatonya mengapresiasi semangat kewirausahaan HIPMI sebagai bagian dari visi besar DIY menuju kemajuan ekonomi yang berkelanjutan.
"Di sinilah pengusaha muda HIPMI dipanggil untuk menjadi agen perubahan visioner dengan turut mengoptimalkan potensi kelautan dari sektor perikanan berkelanjutan hingga pariwisata bahari yang berkeadaban," ujar Sri Sultan.
Lebih jauh, Sri Sultan menekankan pentingnya sintesis budaya yang kokoh, memadukan tradisi lokal dengan kemajuan modern. Menurutnya, kebudayaan modern yang progresif dapat menjadi fondasi bagi Yogyakarta untuk mengejar kemajuan bangsa lain.
"Dengan memadukan budaya luar dan keunggulan lokal, kita mampu menciptakan sintesis budaya yang kokoh. Inilah yang menjadi fondasi Yogyakarta dalam memadukan nilai tradisi dengan kemajuan modern, sehingga budaya tetap menjadi pemuat jati diri bangsa," jelasnya.
Melalui kolaborasi lintas sektor, HIPMI DIY diharapkan terus menjadi motor penggerak kemajuan ekonomi dan mencetak generasi pengusaha muda yang tangguh, inovatif, serta berdaya saing tinggi, sejalan dengan visi pembangunan Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.