TSMlBUA7TprpTUG5BSGlTfA7GA==

Lima Sekolah NU di DIY Terima Bantuan Penunjang Pembelajaran dari Bank Indonesia

Lima Sekolah NU di DIY Terima Bantuan Penunjang Pembelajaran dari Bank Indonesia
Gambar : Nu Online


Jogjaterkini.id - Sebanyak lima sekolah setingkat SMA/SMK/MA di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menerima bantuan berupa alat penunjang pembelajaran. Bantuan ini diberikan oleh Bank Indonesia (BI) melalui Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (Laziznu) serta Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY.

Bantuan yang diserahkan meliputi perangkat proyektor, laptop, hingga speaker aktif, yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru untuk mendukung proses belajar mengajar. Kelima sekolah penerima bantuan adalah SMK Pembangunan Dlingo, SMK Ma'arif Playen, SMA Ma'arif Wates, SMA Sunan Kalijogo, dan MA Raden Fatah.

Acara penyerahan bantuan ini turut dihadiri oleh sejumlah pengurus Laziznu DIY, PWNU DIY, serta Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU DIY. Kepala Laziznu DIY, Mamba'ul Bahri, mengapresiasi program sosial dari BI yang dinilainya sangat bermanfaat bagi pendidikan di DIY, terutama untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

Perhatian terhadap Isu Pendidikan dan Sosial

Dalam sambutannya, Mamba'ul Bahri menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak terhadap isu-isu sosial, pendidikan, kesehatan, dan kemiskinan ekstrem.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bank Indonesia. Tentu kemanfaatannya nanti akan dirasakan oleh masyarakat khususnya di daerah DIY,” ujarnya.

Ketua LP Ma'arif NU DIY, Dr. Tadzkiatun Musfiroh, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 172 sekolah dari jenjang SD hingga SMA yang bernaung di bawah LP Ma’arif NU DIY. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah kekurangan siswa setingkat SLTA di wilayah DIY, yang setiap tahunnya mencapai sekitar 10.000 siswa.

“Jadi di DIY itu hampir 10 ribu setiap tahun kekurangan siswa. Siswanya sedikit tapi (kapasitasnya) banyak,” ungkap Tadzkiatun. Ia juga menyoroti kendala akses terhadap program bantuan untuk menunjang sarana pembelajaran, terutama bagi sekolah yang berada pada kategori grade bawah.

“Bantuan ini di kami adalah sesuatu yang menyenangkan dan sebenarnya dari kemarin kami butuh komputer. Dulu kami memang sudah punya, tapi untuk sekolah grade bawah susah,” jelasnya.

Apresiasi dan Harapan ke Depan

Tadzkiatun menambahkan bahwa program bantuan seperti ini sering kali bersyarat, misalnya jumlah siswa atau kapasitas pengelolaan sekolah. Kondisi ini membuat sekolah dengan kapasitas besar lebih mudah mendapatkan bantuan. Namun, ia mengapresiasi langkah BI yang memberikan perhatian kepada lima sekolah LP Ma'arif NU DIY.

Ketua PWNU DIY, KH Zuhdi Muhdlor, juga memberikan apresiasi terhadap bantuan ini. Menurutnya, dukungan tersebut sangat berarti dalam meningkatkan pelayanan pendidikan di lingkungan NU DIY.

“Bantuan BI ini saya kira akan berarti bagi LP Ma'arif yang memang kami sedang berjuang mewujudkan khidmat dari pelayanan kami, pengabdian kami ke masyarakat,” tutur Zuhdi.

Komitmen BI terhadap Pengembangan SDM Unggul

Kepala BI Perwakilan DIY, Ibrahin, menegaskan bahwa pemberian bantuan sarana dan prasarana pendidikan ini bertujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul guna menyongsong generasi emas 2045. Menurutnya, pengembangan SDM yang berkualitas adalah kunci kemajuan bangsa.

“Jadi kita nggak bisa maju kalau SDM kita nggak berkembang baik. Oleh karena itu salah satu tujuan kami memberikan bantuan ini untuk menyiapkan SDM unggul,” pungkas Ibrahin.

Dengan adanya bantuan ini, diharapkan proses pembelajaran di sekolah-sekolah penerima dapat semakin optimal, serta menjadi motivasi bagi pihak lain untuk turut mendukung peningkatan kualitas pendidikan di DIY.

Ketik kata kunci lalu Enter