Jogjaterkini.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman terus memantapkan persiapan jelang pelaksanaan Pilkada serentak yang akan digelar pada 27 November mendatang. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan mendirikan empat Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus yang ditujukan untuk warga yang sedang menjalani masa hukuman dan perawatan.
Ketua KPU Sleman, Ahmad Baehaqi, menjelaskan bahwa pihaknya telah memetakan secara detail lokasi TPS khusus ini agar warga yang sedang berada di lembaga pemasyarakatan dan balai sosial tetap bisa menggunakan hak pilihnya. “Sudah dipetakan dan nantinya ada empat TPS khusus ini,” kata Baehaqi dikutip dari Harian Jogja.
Empat TPS khusus tersebut akan didirikan di beberapa lokasi strategis, yakni di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sleman atau yang dikenal sebagai Lapas Cebongan di Kapanewon Mlati, serta di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta di Kapanewon Pakem. Selain itu, dua TPS lainnya akan ditempatkan di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha di Kapanewon Pakem dan Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras DIY di Kapanewon Kalasan.
Fokus Fasilitasi Hak Pilih Warga Sleman
Menurut Baehaqi, keberadaan TPS khusus ini adalah bentuk komitmen KPU Sleman dalam memastikan hak politik seluruh warga, termasuk mereka yang berada di lembaga pemasyarakatan dan balai rehabilitasi sosial, tetap terjamin. Namun, ia menegaskan bahwa hak pilih di TPS khusus ini hanya diperuntukkan bagi warga Sleman yang memenuhi persyaratan sebagai pemilih.
“Beda dengan TPS khusus di Pemilu nasional yang bisa digunakan oleh warga dari luar daerah, di Pilkada ini hanya warga Sleman saja yang memiliki hak pilih. Jadi, bagi warga luar Sleman yang berada di lapas atau balai sosial tidak akan bisa ikut memilih,” jelas Baehaqi.
Persiapan Logistik Pilkada Capai 99%
Lebih lanjut, Baehaqi mengungkapkan bahwa persiapan logistik Pilkada Sleman 2024 telah mencapai 99%. Seluruh peralatan yang diperlukan, seperti surat suara, kotak suara, bilik suara, serta perlengkapan coblos, sudah mulai dikemas dan siap didistribusikan.
“Mayoritas logistik sudah datang, dan saat ini kami sedang mempackingnya ke dalam kotak suara. Seluruh logistik tersebut akan segera didistribusikan ke masing-masing TPS sebelum hari pemilihan tiba,” tambahnya.
Pembentukan KPPS Rampung, Libatkan Lebih dari 12 Ribu Petugas
Di sisi lain, anggota KPU Sleman Divisi Sosialisasi Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia, Huda Al Amna, mengonfirmasi bahwa pembentukan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) juga telah selesai. “Proses pembentukan KPPS di Pilkada Sleman 2024 telah selesai dengan ditandai pelantikan petugas yang berlangsung pada Kamis (7/11/2024),” kata Huda.
Sebanyak 12.117 petugas KPPS telah dipersiapkan untuk melayani proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS. Setiap TPS akan didukung oleh tujuh petugas KPPS yang bertugas secara profesional agar pelaksanaan Pilkada dapat berjalan lancar dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
“Kami berharap petugas KPPS yang telah dilantik bisa bertugas secara profesional dan berintegritas tinggi. Dengan begitu, Pilkada Sleman dapat berjalan dengan lancar, tertib, dan bebas dari kecurangan,” ujar Huda menambahkan.
Partisipasi Aktif Masyarakat Diharapkan
Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, KPU Sleman berharap tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2024 ini dapat meningkat. Sosialisasi secara intensif terus dilakukan oleh KPU untuk mengajak masyarakat menggunakan hak pilih mereka demi masa depan Kabupaten Sleman yang lebih baik.
“Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci suksesnya penyelenggaraan Pilkada. Kami mengimbau agar warga yang sudah terdaftar sebagai pemilih untuk datang ke TPS dan menyalurkan hak suaranya,” pungkas Baehaqi.
Pilkada serentak di Kabupaten Sleman kali ini diharapkan tidak hanya menjadi pesta demokrasi, tetapi juga wujud nyata partisipasi warga dalam menentukan arah kebijakan daerah untuk lima tahun ke depan. Dengan persiapan yang matang, KPU Sleman optimis pelaksanaan Pilkada akan berjalan aman, lancar, dan demokratis.