Gambar : JPNN Jogja |
Jogjaterkini.id– Tingkat kemiskinan di Kabupaten Sleman terus menunjukkan tren penurunan. Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Sleman, angka kemiskinan pada 2024 tercatat sebesar 7,46%, menurun 0,06% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 7,52%.
Kepala Bidang Pemerintahan dan Sumber Daya Manusia Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sleman, Diah Retnoningsih, menyampaikan bahwa capaian ini menjadi bukti positif atas upaya berkelanjutan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman dalam menurunkan angka kemiskinan.
“Data kemiskinan yang kami gunakan mengacu pada survei BPS. Tren ini menggembirakan karena menunjukkan penurunan angka kemiskinan setiap tahunnya,” ujar Diah dikutip dari Harian Jogja pada Jumat (22/11/2024).
Pandemi Sebagai Tantangan Besar
Diah menjelaskan bahwa tingkat kemiskinan di Sleman sempat menyentuh angka 7,41% pada 2019. Namun, pandemi COVID-19 yang melanda pada 2020 membuat angka tersebut melonjak hingga 8,12%, dan kembali naik menjadi 8,64% pada 2021.
“Setelah pandemi mereda, kami berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi 7,74% pada 2022, lalu 7,52% pada 2023, dan kini 7,46% di 2024,” jelasnya.
Strategi Pengentasan Kemiskinan
Diah memaparkan bahwa penurunan ini tidak lepas dari pelaksanaan tiga program utama yang dirancang Pemkab Sleman.
Jaminan dan Perlindungan Sosial
Program ini mencakup pemenuhan kebutuhan dasar di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Selain itu, Pemkab juga memberikan berbagai bantuan, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), serta program jambanisasi.“Kami juga fokus pada ketahanan keluarga, perlindungan perempuan, dan penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PSKS),” tambahnya.
Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Dalam upaya ini, Pemkab Sleman memberdayakan masyarakat melalui penguatan UMKM, pemberdayaan pemuda, pengembangan kelompok usaha bersama, dan optimalisasi sektor pariwisata serta pertanian.Memutus Mata Rantai Kemiskinan Antar Generasi
Program ini diwujudkan melalui pemberian beasiswa, termasuk Beasiswa Sleman Pintas dan beasiswa kuliah bagi pelajar berprestasi.
Konfirmasi dari BPS Sleman
Kepala BPS Sleman, Rintang Awan Eltribakti Umbas, membenarkan penurunan angka kemiskinan sebesar 0,06% tersebut. “Tahun lalu posisinya 7,52%, dan di tahun ini turun menjadi 7,46%,” ungkapnya.
Rintang juga menekankan bahwa survei kemiskinan dilakukan setiap tahun sebagai evaluasi sekaligus dasar perencanaan kebijakan pengentasan kemiskinan di Sleman.
Harapan ke Depan
Diah menambahkan bahwa Pemkab Sleman akan terus berkomitmen untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan dengan memperkuat program-program yang sudah berjalan. “Kami optimis dengan sinergi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, tingkat kemiskinan dapat terus ditekan,” tutupnya.