Gambar Ilustrasi : Freepik |
Bantul, Jogjaterkini.id – Pemilihan Ketua OSIS atau Pemilos untuk jenjang SMP/MTs, SMA/SMK/MA se-Bantul resmi diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul pada Senin (2/9/2024). Salah satu sekolah yang turut menggelar kegiatan demokrasi ini adalah SMP Negeri 2 Bantul, yang menyelenggarakan pemilihan pada pekan yang sama. Pemilos tahun ini di SMP 2 Bantul mencatat sejumlah perbedaan signifikan dibandingkan periode sebelumnya, terutama dalam hal teknis dan substansi kampanye.
Felixa Yonny Hanandicka, Ketua OSIS SMP 2 Bantul periode 2023/2024, yang juga menjadi panitia Pemilos kali ini, menjelaskan bahwa proses pemilihan telah dimulai sejak pertengahan Agustus. “Prosesnya sudah sejak 13 Agustus 2024. Barulah Senin itu, kami gelar pemilihannya,” ungkap Felix saat ditemui pada Kamis (5/9/2024).
Pemilos Lebih Demokratis dan Transparan
Salah satu perbedaan mendasar yang diungkap Felix adalah metode pelaksanaan Pemilos tahun ini yang jauh lebih demokratis dibanding tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya pemilihan dilakukan secara digital, kali ini dilakukan secara langsung melalui metode pencoblosan. Selain itu, penyelenggara juga mengadakan debat pasangan calon (paslon) serta orasi terbuka untuk pertama kalinya, sebuah langkah yang menurut Felix sangat penting dalam meningkatkan transparansi dan keterlibatan warga sekolah.
"Dari debat dan orasi terbuka itu, seluruh warga sekolah bisa mengetahui secara pasti komitmen dan detail program para pasangan calon. Kalau tahun sebelumnya, enggak ada debat paslon," jelasnya. Dengan format baru ini, siswa dapat lebih memahami visi-misi para calon dan memilih berdasarkan program yang dianggap terbaik.
Pemilihan OSIS di SMP 2 Bantul kali ini juga melibatkan total 575 pemilih, sesuai dengan hasil rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang disusun panitia sejak 16 Agustus. Terdapat tiga pasangan calon yang berkontestasi dalam pemilihan, di mana penentuan pasangan calon dilakukan sepenuhnya oleh tim panitia melalui serangkaian wawancara intensif.
Inovasi Pengelolaan Sampah dalam Kampanye OSIS
Salah satu kontestan yang menarik perhatian dalam Pemilos tahun ini adalah Yuda Henggi Pratama, yang berhasil meraih suara terbanyak bersama pasangannya, Fidelia Evanti. Yuda mengaku pengalaman ini adalah pelajaran penting baginya dalam memahami konsep demokrasi, terutama dalam hal bagaimana meyakinkan orang lain untuk memilihnya. "Ini pengalaman pertamaku dalam ikut pemilihan seperti ini, pemilihan yang harus meyakinkan banyak orang untuk memilihku," ujar Yuda.
Keunikan pasangan Yuda-Fidelia terletak pada kampanye yang menonjolkan isu pengelolaan sampah. Mereka menggunakan alat peraga berupa pipa biopori dalam orasi terbuka mereka, dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah organik. “Kesadaran teman-teman dalam mengelola sampah memang masih rendah. Inilah yang coba kami sadarkan,” kata Yuda.
Program tersebut diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengelola sampah organik di sekolah. Dalam waktu dekat, Yuda dan timnya berencana untuk menguji coba alat biopori di sekolah mereka. Jika hasilnya memuaskan, mereka berharap program ini bisa diperluas ke seluruh lingkungan sekolah.
Apresiasi dari Pihak Sekolah
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP 2 Bantul, Nanik Wuryaningsih, memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan Pemilos yang berjalan lancar dan tertib. Ia menyebut, keterlibatan siswa sebagai panitia menjadi salah satu kunci sukses terselenggaranya kegiatan ini. "Alhamdulillah terlaksana dengan tertib. Para siswa yang terlibat sebagai panitia juga bekerja secara serius," ujar Nanik.
Dengan pelaksanaan Pemilos yang lebih demokratis dan edukatif, diharapkan generasi muda di Bantul dapat lebih memahami nilai-nilai demokrasi serta memiliki kesadaran lebih tinggi terhadap isu-isu lingkungan seperti pengelolaan sampah.
Sumbber : Harian Jogja