TSMlBUA7TprpTUG5BSGlTfA7GA==

Pustral UGM Usulkan Solusi Atasi Kemacetan Jogja dengan Teknologi Big Data dan Smart City

 

Pustral UGM Usulkan Solusi Atasi Kemacetan Jogja dengan Teknologi Big Data dan Smart City
Gambar : Freepik


 Jogjaterkini.id - Kemacetan di Yogyakarta menjadi keluhan yang terus berulang baik dari masyarakat lokal maupun wisatawan yang datang ke kota ini. Menyikapi hal tersebut, Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengusulkan penggunaan teknologi big data dan penerapan konsep Smart City atau Smart Province sebagai langkah solutif untuk menganalisis dan mengatur pergerakan kendaraan, guna mengurangi kemacetan.

Dalam wawancara yang dilakukan pada Jumat (13/9/2024), Tim Ahli dari Pustral UGM, Ikaputra, mengungkapkan bahwa teknologi big data dapat dimanfaatkan untuk pemantauan lalu lintas secara online. Penggunaan big data memungkinkan perhitungan yang lebih cepat dan akurat terkait panjang antrean kendaraan, yang kemudian dapat diintegrasikan dengan sistem pengaturan lampu lalu lintas otomatis atau APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas).

"Misalnya panjang antrean kendaraan itu berapa kilometer, sementara yang dari jalur lain lebih pendek itu kan bisa cepat dihitung," jelas Ikaputra. Data yang dihasilkan dari big data dapat dihitung secara matematis untuk mengatur durasi lampu lalu lintas agar antrean kendaraan dapat terurai dengan lebih efisien.

Pengaturan lalu lintas ini juga dapat dilakukan secara manual jika sewaktu-waktu kondisi lalu lintas lebih padat dari yang diperkirakan. "Ketika semakin panjang antrean tentu yang bisa dilakukan adalah membuat lampu hijau lebih lama," lanjutnya.

Selain itu, teknologi citra satelit juga bisa diintegrasikan untuk memantau kondisi lalu lintas secara real-time. Dengan adanya teknologi ini, pengaturan lalu lintas akan semakin efektif dalam mengurangi kemacetan yang sering terjadi di Yogyakarta, terutama pada saat-saat tertentu seperti libur panjang.

"Big data ini kan hanya semacam informasi yang sudah ada sebelumnya yang dikumpulkan dalam cloud. Jadi tentu bisa cepat sekali perhitungannya dan tentu biayanya lebih murah," tambahnya.

Namun, Ikaputra juga menyoroti tantangan utama dalam implementasi teknologi ini, yakni terkait dengan pemilahan dan pemfilteran data yang jumlahnya sangat besar. Menurutnya, diperlukan sumber daya manusia yang kompeten dan terlatih untuk menganalisis serta merapikan data-data tersebut agar dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan lalu lintas.

"Data yang sudah dipilah itu kemudian masuk dalam sistem respons dan ketika dilakukan secara terus menerus maka dianalisis oleh mesin dan jadi sesuatu yang otomatis,” tutup Ikaputra.

Dengan penggunaan big data, citra satelit, dan penerapan Smart City, diharapkan kemacetan di Yogyakarta dapat ditangani lebih baik di masa depan, menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih lancar bagi warga dan wisatawan.

Sumber : Harian Jogja

Ketik kata kunci lalu Enter

close
banner pasang iklan 970x90 pewarta network