TSMlBUA7TprpTUG5BSGlTfA7GA==

Pemkot Yogyakarta Gelar Inovasi Pengembangan Desain Berbasis Etnografi untuk Dongkrak Daya Saing IKM


 Pemkot Yogyakarta Gelar Inovasi Pengembangan Desain Berbasis Etnografi untuk Dongkrak Daya Saing IKM (Ist )


Jogjaterkini.id - Dalam upaya memperkuat sinergi antara industri kecil menengah (IKM) dengan produsen dan pemerintah, Pemerintah Kota Yogyakarta, melalui Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UKM, bekerja sama dengan Pusat Desain Industri Nasional (PDIN), menggelar acara Pengembangan Desain melalui Etnografi di Hotel Royal Darmo, Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Dana Alokasi Khusus Non Fisik (DAK NF) yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing IKM di Kota Yogyakarta.

Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap langkah PDIN dan UPT Logam yang telah berkolaborasi dalam pengembangan desain produk lokal. “Saya yakin dan percaya kegiatan ini kedepannya dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, khususnya dalam perkembangan produk IKM Kota Yogyakarta,” ujar Aman dengan optimis.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah, Patricia Heny Dian Anitasari, dan Staf Ahli Bidang Administrasi Umum, Hari Wahyudi. Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto Raharjo, menekankan pentingnya riset dan masukan dari konsumen dalam pengembangan produk IKM. “Selama ini IKM punya ekspektasi tinggi, tetapi seringkali tidak berdasarkan riset. Inilah tujuan dari pertemuan hari ini, untuk melibatkan perwakilan dari elemen masyarakat dan produsen guna memberikan masukan yang konstruktif,” jelasnya.

Acara ini juga menjadikan UPT Logam sebagai model dalam upaya mengubah mindset konsumen agar lebih memilih produk lokal. Berbagai produk IKM seperti ceret, ketel, dan panci dari UPT Logam yang sudah dipasarkan di swalayan Kota Yogyakarta menjadi fokus utama dalam diskusi dan evaluasi. “Harapan kami, masyarakat Kota Yogyakarta dapat semakin sadar akan kualitas produk IKM yang tidak kalah saing dengan produk lain,” tambah Tri Karyadi.

Dalam kegiatan ini, perwakilan masyarakat, mahasiswa, dan pengusaha restoran turut memberikan masukan langsung kepada para produsen. Nafiul Minan, Kepala UPT Logam, menyatakan optimismenya bahwa dengan masukan dari kegiatan ini, produk yang dihasilkan akan lebih sesuai dengan kebutuhan pasar. “Dengan adanya kegiatan ini, kita bisa mengetahui secara langsung kebutuhan pasar, sehingga IKM dapat menyesuaikan produk mereka sesuai dengan voice of customer, terutama pada personal seperti chef. Kita bisa mendesain dengan mudah, dan IKM bisa memanufakturnya,” ungkap Nafiul.

Melalui kegiatan ini, diharapkan IKM di Kota Yogyakarta dapat semakin inovatif dan adaptif terhadap permintaan konsumen, serta mampu meningkatkan kualitas produk mereka. Pemerintah Kota Yogyakarta juga berencana untuk melibatkan 30 central IKM lainnya dalam proyek riset serupa, guna mendorong pertumbuhan dan daya saing produk lokal di pasar nasional.

Dengan upaya ini, diharapkan produk-produk IKM Kota Yogyakarta tidak hanya mampu bersaing di pasar lokal, tetapi juga dapat merambah pasar yang lebih luas.

Ketik kata kunci lalu Enter

close
banner pasang iklan 970x90 pewarta network