TSMlBUA7TprpTUG5BSGlTfA7GA==

DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bantul Menjajaki Koalisi untuk Pilkada 2024

 

DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bantul Menjajaki Koalisi untuk Pilkada 2024
Gambar : RRI


Jogjaterkini.id - DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bantul saat ini tengah menjajaki kemungkinan berkoalisi dengan partai-partai lain dalam menghadapi Pilkada Bantul 2024. Meskipun memiliki 12 kursi yang cukup untuk mencalonkan pasangan sendiri, PDIP masih membuka peluang untuk berkoalisi demi kepentingan bersama masyarakat Bantul.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bantul, Joko Purnomo, menyatakan bahwa partainya tetap berkomitmen untuk membangun Bantul dengan lebih baik melalui kerja sama dengan elemen-elemen partai lain. "Walaupun PDI Perjuangan bisa mencalonkan sendiri dengan 12 kursi, tetapi kita ini tetap berkomitmen kepada Bantul, kepada masyarakat, bahwa untuk membangun Bantul lebih betul, Bantul lebih baik, maka kita harus berjalan bekerjasama dengan elemen partai di wilayah kabupaten Bantul," ujar Joko saat dihubungi pada Jumat (2/8/2024).

Sejauh ini, PDIP telah berkomunikasi dengan sejumlah partai lain. Hasil dari komunikasi ini nantinya akan disampaikan kepada DPP sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan calon yang akan diusung. "Kami ini juga tidak perlu membuat MoU antar partai. Yang penting, kami ini kalau sejalan dan sepaham dengan tujuan untuk kepentingan Bantul secara bersama, maka langsung saja kita bersurat kepada DPP masing-masing partai yang sudah berkomunikasi untuk lakukan koalisi," tambahnya.

Joko juga menegaskan pentingnya kerja sama yang solid antara partai pengusung dan pendukung untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Ia menekankan bahwa menjaga hubungan baik dengan partai-partai pendukung adalah kunci dalam menjalankan pemerintahan yang efektif. "Tidak kemudian menjabat terus melupakan partai pengusung dan partai pendukungnya. Itu nanti bisa jadi problem ke depannya," ucap Joko yang juga merupakan Wakil Bupati Bantul petahana.

PDIP, menurut Joko, telah menjalin komunikasi dengan Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, dan beberapa partai lain. Meskipun demikian, belum ada kepastian mengenai partai mana yang akan bergabung dalam koalisi. "Di PDI Perjuangan sendiri itu membangun komunikasi tidak hanya dengan satu atau dua partai, tapi dengan hampir mayoritas partai," ungkapnya.

Terkait isu yang berkembang tentang kemungkinan Joko Purnomo maju sebagai calon wakil bupati dan berpasangan dengan Sova Marwati sebagai calon bupati, Joko memilih untuk tidak memberikan komentar langsung. Namun, ia menegaskan bahwa keputusan terkait pencalonan sepenuhnya berada di tangan DPP partai. "Kan memasangkan dengan si A dengan si B itu sah-sah saja. Tetapi, kewenangan itu sepenuhnya ada di DPP partai," kata Joko.

Joko juga menyatakan bahwa dirinya secara pribadi belum pernah berkomunikasi dengan Sova Marwati atau pihak lainnya terkait pencalonan tersebut. "Kalau saya secara pribadi tidak pernah berkomunikasi dengan siapapun. Tapi kalau berkomunikasi antar partai, saya ikut," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris DPD Partai Golkar Bantul, Widodo, mengungkapkan bahwa pihaknya juga tengah melakukan komunikasi dengan sejumlah partai untuk menentukan langkah koalisi di Pilkada 2024. Golkar, yang memiliki enam kursi, membutuhkan minimal sembilan kursi untuk mencalonkan pasangan dalam pilkada.

Widodo juga menyebut nama Sova Marwati sebagai salah satu calon potensial yang bisa diusung Golkar sebagai calon bupati Bantul. Namun, keputusan akhir akan menunggu kesepakatan dari DPP partai. "Kalau nanti sudah yakin dari DPP turun kesepakatan, maka baru kami tawarkan bu Sova sebagai calon Bupati Bantul," ungkap Widodo.

Partai Golkar saat ini masih menunggu respon dari partai-partai lain terkait usulan calon tersebut. "Kita lihat nanti hasilnya seperti apa," tandasnya.

Ketik kata kunci lalu Enter

close
banner pasang iklan 970x90 pewarta network