TSMlBUA7TprpTUG5BSGlTfA7GA==

Dinas Koperasi Sleman Genjot UMKM Mikro dengan Pendampingan dan Akses Permodalan

 

Dinas Koperasi Sleman Genjot UMKM Mikro dengan Pendampingan dan Akses Permodalan
Gambar : RRI


Jogjaterkini.id - Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman mencatat keberadaan 109.759 pelaku usaha di wilayah tersebut, yang sebagian besar masih didominasi oleh usaha mikro dan kecil. Data terbaru menunjukkan bahwa sebagian besar usaha di Sleman masih berfokus pada perdagangan reparasi mobil dan sepeda motor, dengan jumlah 23.583 usaha, diikuti oleh sektor penyedia akomodasi dan makanan/minuman dengan 23.446 usaha.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sleman, Tina Hastani, mengungkapkan bahwa sebagian besar pelaku usaha di Sleman berada pada level mikro kecil atau level 1, yang jumlahnya mencapai 98.331 usaha. Meskipun jumlahnya besar, tantangan yang dihadapi oleh para pelaku usaha ini tidaklah sedikit. "Semangat pelaku usaha untuk maju tidak diragukan lagi karena semangatnya luar biasa. Makanya akan terus kita dorong untuk bisa naik kelas," ujar Tina saat diwawancarai.

Dalam upaya mendorong UMKM untuk naik kelas, Dinas Koperasi dan UKM Sleman telah melakukan berbagai kajian dan upaya strategis. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah kelembagaan, di mana Dinas memberikan pendampingan untuk melengkapi dokumen yang diperlukan sesuai tingkatan, mulai dari kalurahan hingga kabupaten. "Pendampingan ini penting untuk memastikan bahwa UMKM di Sleman memiliki landasan hukum yang kuat dalam menjalankan usahanya," jelas Tina.

Selain masalah kelembagaan, sumber daya manusia (SDM) juga menjadi perhatian utama. Tina menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan program peningkatan kapasitas melalui pembinaan, pendampingan, dan pelatihan secara berkala. Program-program ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan SDM sehingga mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

Di sisi lain, akses permodalan juga menjadi fokus perhatian. Dinas Koperasi dan UKM Sleman bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan solusi atas masalah ini, termasuk melalui program CSR perusahaan dan kolaborasi dengan sektor perbankan. "Tentunya kami juga membantu untuk pemasaran, menjalin kemitraan hingga memperluas cakupan pasar melalui program digitalisasi," tambah Tina.

Tidak hanya berhenti di situ, Dinas Koperasi dan UKM Sleman juga aktif mempromosikan produk-produk lokal melalui berbagai program, salah satunya adalah Gebyar UMKM dengan tema Gerakan Bersama Gunakan Selalu Produk Berbahan Baku Lokal (Geber Gaspol). Program ini diadakan selama dua hari dan bertujuan untuk mempromosikan UMKM di Bumi Sembada, serta membangun kemitraan dengan berbagai stakeholder. "Perubahan tidak akan datang dari kaki yang diam. Diharapkan ini bisa memperluas pasar UMKM sekaligus membangun kemitraan dengan stakeholder," kata Tina.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman, Haris Martapa, juga menekankan pentingnya program ini dalam memberikan manfaat maksimal bagi UMKM. Menurutnya, sektor UMKM telah menjadi tulang punggung perekonomian Kabupaten Sleman, dan pelaksanaan Hari UMKM Nasional diharapkan mampu menjadi parameter peningkatan kualitas UMKM di daerah tersebut. "Produk-produk yang dihasilkan secara kreatif harus dikenal secara luas. Saya juga berpesan agar terus berinovasi untuk pengembangan produk yang dimiliki," tutup Haris.

Sumber : Harian Jogja

Ketik kata kunci lalu Enter

close
banner pasang iklan 970x90 pewarta network