 |
| Gambar : Si Jogja |
Jogjaterkini.id – Tim Bea Cukai Yogyakarta berhasil mengungkap penyelundupan 308.800 batang rokok ilegal dengan total nilai mencapai Rp426.144.000. Penangkapan ini dilakukan pada Rabu malam sekitar pukul 22.30 WIB di Jl. Daendels, Kretek, Glagah, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo.
Dalam operasi ini, dua pelaku yang diidentifikasi sebagai FA dan MW ditangkap saat mengangkut rokok ilegal menggunakan mobil Toyota Innova Reborn tipe G berwarna hitam. Total potensi kerugian negara yang diakibatkan dari kegiatan ilegal ini, termasuk cukai, PPn HT, dan pajak rokok, diperkirakan mencapai Rp295.590.000.
Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta, Tedy Himawan, menjelaskan bahwa pengungkapan kasus ini berawal dari informasi intelijen mengenai adanya pengiriman BKC HT berupa rokok yang menggunakan kendaraan pribadi. "Berdasarkan informasi yang didapat, sekitar pukul 19.00 WIB Tim Bea Cukai Yogyakarta segera menindaklanjuti dengan melakukan patroli darat dan penyisiran di Jalur Daendels–Pantai Selatan, Kulonprogo serta melakukan pengamatan terhadap sarana pengangkut yang sesuai ciri-ciri yang diinformasikan," ungkap Tedy Himawan dalam rilis yang diterima Harian Jogja, Senin (5/8).
Pada pukul 21.50 WIB, Tim Bea Cukai Yogyakarta berhasil menemukan kendaraan yang dicurigai dan segera melakukan penghentian serta pemeriksaan. "Berdasarkan hasil pemeriksaan singkat, sarana pengangkut tersebut kedapatan mengangkut BKC HT berupa rokok jenis SKM berbagai merek tanpa dilekati pita cukai. Tim Bea Cukai Yogyakarta segera melakukan penindakan dan mengamankan sopir serta barang bukti," lanjutnya.
Seluruh barang bukti, kendaraan pengangkut, sopir, dan kernet dibawa ke Kantor Bea Cukai Yogyakarta untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.
Barang bukti yang disita termasuk rokok SKM dengan berbagai merek: PMM (32.000 batang), Flash (32.000 batang), Rile-X (36.000 batang), R Premium Bold (120.000 batang), Balveer (12.800 batang), Shogun (12.000 batang), Asmara Tea (24.000 batang), Platinum (32.000 batang), Lois (4.000 batang), dan Boss Caffe Latte (4.000 batang).
Sumber : Harian Jogja
