TSMlBUA7TprpTUG5BSGlTfA7GA==

Pemerintah Kota Yogyakarta Luncurkan Warung Mrantasi dan DIRANTASI untuk Stabilkan Harga dan Digitalisasi Pembayaran

 

Pemerintah Kota Yogyakarta Luncurkan Warung Mrantasi dan DIRANTASI untuk Stabilkan Harga dan Digitalisasi Pembayaran (Ist)

Jogjaterkini.id - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perdagangan bekerja sama dengan Bank Indonesia, BPD DIY Cabang Senopati, dan Perum BULOG telah meluncurkan dua inisiatif baru, yakni Warung Masyarakat Lan Pedagang Tanggap Inflasi (Mrantasi) dan Digitalisasi Pembayaran Retribusi Fasilitas melalui Qris dan Transfer Pengelolaan Retribusi Wilayah I (DIRANTASI). Acara ini berlangsung pada Selasa (23/7) di Pendopo Pasar Beringharjo Yogyakarta dan diresmikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Yogyakarta, Kadri Renggono.

Dalam sambutannya, Kadri Renggono menegaskan pentingnya inisiatif ini dalam memperluas cakupan Warung Mrantasi dan DIRANTASI di 29 pasar di Kota Yogyakarta. "Tentunya program ini akan kita perluas. Paling tidak di lima pasar pantau yakni di Pasar Demangan, Prawirotaman, Kranggan, Sentul, dan Pasar Beringharjo. Selain itu, hampir semua pedagang memiliki Qris. Kita berharap, pedagang dan masyarakat menggunakan Qris. Dimana sampai saat ini sudah digunakan oleh 60 persen pedagang dari 13.000 pedagang yang berada di 29 pasar Kota Yogyakarta," ungkapnya.

Veronica Ambar Ismuwardani, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, menjelaskan bahwa Warung Mrantasi adalah kelanjutan dari Gerakan Mrantasi yang diluncurkan pada Mei 2024 di Pasar Sentul. "Warung Mrantasi yang berada di Pasar Beringharjo sudah dimiliki oleh 25 pedagang. Harapan kedepannya jumlah ini bisa terus ditingkatkan di pasar-pasar yang lain," ujarnya.

Menurut Veronica, pedagang yang bergabung dengan Warung Mrantasi mendapatkan banyak manfaat, termasuk prioritas alokasi pasokan Barang Kebutuhan Pokok dari Perum BULOG dan kemudahan akses permodalan melalui Bank BPD DIY. "Warung Mrantasi ini adalah simbol dari kesadaran, kepatuhan dan sikap tanggap pedagang untuk tidak menjual komoditas Barang Kebutuhan Pokok di atas harga yang telah ditentukan (HET). Sehingga, harapannya para pedagang dan pembeli ini nyaman dalam berbelanja," tambahnya.

Program DIRANTASI juga diharapkan dapat mendukung gerakan non-tunai melalui digitalisasi transaksi pembayaran menggunakan Qris. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Yogyakarta, Kadri Renggono, menyatakan bahwa DIRANTASI akan memudahkan pedagang dan pembeli dalam bertransaksi di pasar tradisional.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Ibrahim, turut memberikan apresiasi atas peluncuran Warung Mrantasi dan DIRANTASI. "Dengan Qris ini sangat mempermudah bertransaksi. Keuntungan Qris dari sisi perhitungan uang, para pedagang atau pembeli jadi tidak perlu repot membawa dompet. Cukup handphone saja sudah praktis. Dari sisi pedagang, juga dapat menguntungkan untuk fasilitas pinjaman kita berikan tanpa melihat pengajuan yang berbelit-belit. Saya berharap, ini akan dioptimalkan dengan seluas-luasnya," jelasnya.

Salah satu pedagang di Pasar Beringharjo, Menthuk, mengungkapkan bahwa dirinya sangat terbantu dengan adanya Warung Mrantasi. "Pemasok barang dari Perum BULOG ini tidak pernah telat, rutin memasoknya. Selain itu, harga selalu stabil dan mudah dalam bertransaksi menggunakan Qris," tuturnya.

Dengan diluncurkannya Warung Mrantasi dan DIRANTASI, Pemerintah Kota Yogyakarta berharap dapat menjaga stabilitas harga dan memudahkan transaksi di pasar tradisional melalui digitalisasi. Program ini diharapkan dapat diterapkan secara menyeluruh di seluruh pasar di Kota Yogyakarta, memberikan manfaat bagi pedagang dan masyarakat luas.

Sumber : Warta.Jogjakota.go.id

Ketik kata kunci lalu Enter

close
banner pasang iklan 970x90 pewarta network