Gambar : Freepik |
Sugeng Darmanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam mengelola sampah organik sejak dari rumah tangga. “Sejak diberlakukannya desentralisasi pengolahan sampah, perlu penanganan dari hulu mulai dari rumah tangga dan rumah tangga ini penghasil sampah terbanyak,” jelas Sugeng.
Kampanye ini tidak hanya melibatkan anggota bank sampah, tetapi juga mengajak keterlibatan anggota TP PKK dan Dharma Wanita. Melalui sinergi berbagai pihak, diharapkan pengelolaan sampah organik dapat dilakukan lebih efektif.
Sugeng mengungkapkan bahwa Pemkot Jogja telah mendirikan 689 bank sampah berbasis RW yang tersebar di seluruh Kota Jogja. “Lewat bank sampah ini, diharapkan sosialisasi soal penanganan sampah organik bisa sampai di tengah-tengah masyarakat melalui berbagai pertemuan warga,” ujarnya.
Metode pengolahan sampah organik yang telah disosialisasikan antara lain menggunakan biopori dan lodong sisa dapur (losida). Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi volume sampah organik yang dihasilkan oleh rumah tangga.
Sugeng Purwanto, Penjabat Wali Kota Jogja, menambahkan bahwa gerakan "Organikkan Jogja" bukan untuk melimpahkan tugas pengolahan sampah kepada masyarakat, tetapi lebih sebagai imbauan untuk turut serta. "Pengoptimalan pengolahan sampah butuh peran dari berbagai pihak," katanya.
Dia juga menekankan pentingnya pemilahan sampah sejak dari rumah tangga. "Meski ada mesin, sampah juga harus terpilah untuk meringankan beban, dibantu melalui bank sampah," tutur Sugeng.
Pemilahan sampah akan mempercepat proses pengolahan di TPS 3R, sehingga dapat berjalan lebih efektif dan optimal. Sugeng mengimbau masyarakat untuk menekan timbulan sampah dan menggalakkan kembali gerakan reduce, reuse, dan recycle.
"Reduce, supaya tidak menimbulkan sampah yang terlalu banyak. Menggunakan kembali dan mendaur ulang sampah recycle. Lalu, dibantu dalam pemilahan sampahnya," tambah Sugeng.
Dengan kampanye ini, Pemkot Jogja berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar.
Sumber : Harian Jogja