Gambar : Jawa Pos |
Jogjaterkini.id– Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan komitmennya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan subsidi Uang Kuliah Tunggal (UKT) hingga 100 persen kepada 6.061 mahasiswa pada tahun 2023. Angka ini mencakup sekitar 60 persen dari total mahasiswa UGM yang berjumlah lebih dari 10 ribu orang.
Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan UGM, Dr. Hempri Suyatna, mengungkapkan bahwa pemberian subsidi UKT ini merupakan salah satu bentuk kepedulian UGM terhadap mahasiswa yang berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi. "UGM menyediakan banyak beasiswa bagi mahasiswa yang mengalami keterbatasan ekonomi," kata Hempri dikutip dari Trubun Jogja.
Selain menyediakan beasiswa, UGM juga melakukan verifikasi data calon mahasiswa untuk memastikan bantuan UKT diberikan tepat sasaran. Proses verifikasi ini melibatkan Ditmawa, Fakultas, dan Sekolah serta para mahasiswa. “Untuk UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi di tahun 2024, ada yang mendapat subsidi 75 persen, 50 persen, 25 persen, hingga 100 persen,” kata Hempri, Kamis (6/6/2024).
Hempri menambahkan, pelibatan mahasiswa dalam verifikasi data ini ditetapkan dalam Keputusan Rektor UGM. "Kita melibatkan mahasiswa agar subsidi yang diberikan memang betul-betul tepat sasaran," jelasnya.
Selain memberikan subsidi UKT, UGM juga mendukung kebijakan pemerintah untuk membatalkan kenaikan UKT untuk calon mahasiswa baru pada tahun ajaran 2024/2025 di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).
Sekretaris Universitas UGM, Dr. Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, menyampaikan bahwa sehubungan dengan pembatalan kenaikan UKT dan IPI, besaran nilai UKT di UGM akan kembali mengacu pada aturan tahun 2023. "Berdasarkan surat Dirjen Diktiristek nomor: 0511/E/PR.07.04/2024 perihal Pembatalan kenaikan UKT dan IPI Tahun Akademik 2024/2025, UGM diminta mengusulkan kembali UKT dan IPI untuk dikonsultasikan ke Kemendikbudristek RI," jelasnya.
Sandi juga menegaskan bahwa UGM saat ini sedang dalam proses penggodokan usulan baru dengan melibatkan para Dekan dan perwakilan elemen mahasiswa. "Batas akhir pengusulan kembali hingga 5 Juni nanti, kita dalam proses penggodokan dengan melibatkan para Dekan dan perwakilan elemen mahasiswa," imbuhnya.